Pendidik Pendidikan Islam di Abad 21

 

Pendidik menurut pendidkan Islam

Guru adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Sedangkan dalam bahasa arab ada beberapa istilah yang menunjukkan pengertian guru seperti ustaz, mudarris, mu’allim, muaddib, murabby.

Kata Ustaz berarti guru, professor, gelar akademik, jenjang di bidang intelektual, pelatih, penulis, dan penyair.

Kata mudarris berarti guru, pengajar.

Kata Mu’allim yang berasal dari kata علم berarti mengetahui hakikat ilmu, mengenal, meyakini, merasakan, serta ahli dalam bidang tertentu. Ini mengandung makna bahwa guru harus betul-betul mengetahuhi hakikat ilmu pengetahuan, meyakini, serta betul-betul ahli dalam suatu bidang ilmu pengetahuan dan mampu menjelaskan kepada peserta didiknya mengenai hakekat ilmu tersebut.

Kata Muaddib yang berasal dari kata addaba berarti mendidik, melatih akhlak moral. Ini mengandung makna bahwa seorang guru bukan hanya mengajar atau mentransferkan ilmu pengetahuan kepada peserta didik, tapi juga sekaligus sebagai pendidik yang mempunyai moral, akhlak ataupun etika yang baik dan menjadi teladan bagi peserta didik.

Kata murabbiy yang berasal dari kata rabba yang berarti mengasuh, mendidik. Ini mengandung makna bahwa guru adalah mendidik dan menyiapkan peserta didik agar mampu mengembangkan segala potensi yang dimilikinya, sehingga mereka dapat mengemban amanah sebagai khalifah di bumi dan sebagai ‘abd Allah swt.2

pekerjaan Pendidik di abad 21 merupakan pekerjaan yang kompleks dan tidak mudah.

Dinyatakan tidak mudah karena seiring dengan perubahan besar dan cepat pada lingkungan sekolah, yang didorong oleh kemajuan ilmu dan teknologi, perubahan demografi, globalisasi dan lingkungan.

Kompetensi Pendidik abad 21 yakni  Pendidik profesional tidak lagi sekedar Pendidik yang mampu mengajar dengan baik. Melainkan Pendidik yang mampu menjadi pembelajar dan agen perubahan sekolah, dan juga mampu menjalin dan mengembangkan hubungan untuk peningkatan mutu pembelajaran di sekolahnya.

Pendidik pada abad 21 ditantang untuk melakukan akselerasi terhadap perkembangan informasi dan komunikasi. Kemajuan teknologi informasi telah meningkatkan fleksibilitas dalam pemerolehan ilmu pengetahuan bagi setiap individu baik Pendidik maupun siswa.

Konsekuensinya, Pendidik dituntut mampu mengembangkan pendekatan dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan lingkungan. Selain itu, tersedia pula informasi yang melimpah mengenai pendidikan. Kondisi ini meningkatkan alternatif pilihan pendidikan bagi orang tua dan masyarakat. Hal ini berimbas pada peningkatan tuntutan mutu pendidikan oleh masyarakat.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peran Pendidik abad 21 dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yakni sudut pandang

(1) aktivitas pengajaran dan administrasi pendidikan,

 (2) diri pribadi, serta

 (3) psikologis.

 

Peran Pendidik ditinjau dari sudut pandang aktivitas pengajaran dan administrasi pendidikan, diantaranya:

·         Pengambil inisiatif, pengarah, dan penilai pendidikan.

·         Wakil masyarakat di sekolah.

·         Seorang pakar dalam bidangnya.

·         Penegak disiplin dan pelaksana administrasi pendidikan.

·         Pemimpin bagi generasi muda.

·         Penyampai berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat.

Peran Pendidik ditinjau dari sudut pandang diri pribadi, diantaranya:

·         Pekerja sosial.

·         Pelajar dan ilmuwan.

·         Wakil orang tua siswa dan model keteladanan.

·         Pemberi keselamatan bagi peserta didik.

Peran Pendidik ditinjau dari sudut pandang psikologis,

diantaranya:

·         Pakar psikologi pendidikan dan seniman dalam hubungan antar manusia.

·         Pembentuk kelompok dan Inovator

·         Petugas kesehatan mental.

Bagi kami Pendidik juga bisa dijadikan contoh bagi siswa. Karena mau bagaimana juga siswa pasti akan mengikuti jikalau dicontohkan oleh mereka yang lebih dewasa, disini Pendidik Al Masoem dituntut untuk memberikan contoh yang baik dan benar, jangankan dari tutur Bahasa dari sikap juga harus bisa mencontohkan.

Susah? Jelas tidak karena pada dasarnya mereka yang terbiasa bersifat sopan dan memiliki etika tidak susah dan saya rasa tidak sulit untuk menjadi diri sendiri baik di lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MATERI AQIDAH AKHLAK KELAS 1 DINIYYAH

sistem pendidikan dimesir

homonim, homofon, homograf, polisemi, peyorasi, ameliorasi, sinestesia