MUNASABAH AL-QUR’AN

 

·      Ilmu munasabah disebut juga Ilmu Tanasub Al Ayat. Ilmu Tanasub Al Ayat adalah ilmu yang menerangkan persesuaian antara suatu ayat dengan ayat yang sebelumnya dan dengan ayat yang sesudahnya.

·      Etimologi: Munâsabah bermakna. 1. musyâkalah (keserupaan) atau muqârabah (dekat). 2. al-nasîb (kerabat atau sanak keluarga). Munasabah al-Qur’an diketahui berdasarkan ijtihad, bukan melalui petunjuk Nabi (tauqifi). Setiap orang bisa saja menghubunghubungkan antara berbagai hal di dalam kitabal-Qur’an

·      Perbedaan al-Munasabah dengan asbab al-nuzul. Al Munasabah mengkaji hubungan teks dalam bentuknya yang akhir dan final, Asbab al-Nuzul mengkaji hubungan bagian bagian teks dengan kondisi eksternal

·      Diperkenalkan oleh Imam Abu Bakr an-Nîsâbûry (w. 324 H). Dikembangkan oleh Ahmad bin Ibrâhim bin Zubair as-Saqâfy (628-708 H.) dalambukunya Al-Burhân fî Tanâsubi Suwaril Qur’ân. Beliau hanya membahas keserasian hubungan antar Surat Abad ke 8 H., Burhânuddîn Muhammad bin Abdillâh az-Zarkasyiy (745-794 H.), juga mencoba menerapkan pola ini dalam bukunya al Burhân fî 'Ulûmil-Qur’ân, dengan lebih menekankan kepada hubungan antar ayat dengan ayat. Abad ke 9 H. al-Biqâ'i (w. 885 H.). memadukan dua unsur yang pernah dibahas ulama sebelumnya secara lebih fokus dan detail (hubungan antara ayat dan surah) dalam kitab Nazmud-Durar fî Tanâsubil-Âyât was-Suwar.

·      Munasabah Dari Segi Sifat : Zhahirul irtibath, yang artinya munasabah ini terjadi karena bagian al-Qur’an yang satu dengan yang lain nampak jelas dan kuat disebabkan kuatnya kaitan kalimat yang satu dengan yang lain. Dan kedua, khafiyul irtibath, artinya munasabah yang tidak tampak adanya hubungan di antara keduanya, bahkan tampak masing-masing ayat berdiri sendiri, baik karena ayat yang dihubungkan dengan ayat lain maupun karena yang satu bertentangan dengan yang lain.

·      Munasabah Dari Segi Materi : (1)  Hubungan/ korelasi antara satu surah dengan surah sebelumnya, satu surah berfungsi menjelaskan surah sebelumnya.(2) Hubungan antara nama surah dengan isi atau tujuan surah. (3) Hubungan antara ayat pertama dengan ayat terakhir dalam satu surah (4) Hubungan antara satu ayat dengan ayat lain dalam satu surah (5) Hubungan antara kalimat dengan kalimat lain dalam satu ayat. (6) Hubungan antara fashilah dengan isi ayat (7) Hubungan antara ayat terakhir dalam satu surah dengan ayat pertama surah berikutnya.

·      Urgensi dan kegunaan munasabah Dapat memudahkan memahami ayat al-Qur’an terutama ayat yang tidak disertai asbab an-Nuzulnya hal karena ayatayat al-Qur’an satu sama lainnya mempunyai hubungan erat, dengan demikian tidak perlu lagi mencari asbab anNuzulnya, karena pertautan satu ayat dengan ayat lainnya sudah dapat mewakilinya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MATERI AQIDAH AKHLAK KELAS 1 DINIYYAH

homonim, homofon, homograf, polisemi, peyorasi, ameliorasi, sinestesia

sistem pendidikan dimesir