pembaharuan diturki


PEDAHULUAN
Modernisasi mengandung pengertian pemikiran, aliran, gerakan, dan usaha untuk mengubah paham-paham, adat istiadat, institusi-institusi lama dan sebagainya. Agar emua itu dapat disesuaikan dengan pendapat-pendapat dan keadan baru yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi modern. Namun bukan berarti pembaharuan mengubah isi Al-Quran dan Hadits.
Mulai abad pertengahan merupakan abad gemilang bagi umat Islam. Abad inilah daerah-daerah Islam meluas di barat melalui Afrika Utara sampai Spanyol, di Timur Melalui Pesia sampai India.
Daerah-daerah ini kepada kekuasaan kholifah yang pada mulanya berkedudukan di Madinah, kemudian di Damaskus, dan terakhir di Bagdad. Dabad ini lahir para pemikir dan ulama besar seperti ;Maliki, Syafi’I, Hanafi, dan Hambali.
Untuk lebih jelasnya pemakalah akan membahas mengenai apa pemgertian pembaharuan dan apa saja yang melatarbelakangi lahirnya pembaharuan pemikiran dalam Islam.
Terpuruknya nilai–nilai pendidikan dilatar belakangi oleh kondisi internal Islam yang tidak lagi menganggap ilmu pengetahuan umum sebagai satu kesatuan ilmu yang hareus diperhatikan. Selanjutnya, ilmu pengetahuan lebih banyak diadopsi bahkan dimanfaatkan secara komprehensif oleh barat yang pada waktu itu tidak pernah mengenal ilmu pengetahuan.
Secara garis besar ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya proses pembaharuan pendidikan Islam.
  • Pertama faktor internal yaitu, faktor kebutuhan pragmatis umat Islam yang sangat memerlukan satu system pendidikan Islam yang betul – betul bisa dijadikan rujukan dalam rangka mencetak manusia – manusia muslim yang berkualitas, bertaqwa, dan beriman kepada Allah.
  • Kedua faktor eksternal adanya kontak Islam dengan barat juga merupakan faktor terpenting yang bisa kita lihat. Adanya kontak ini paling tidak telah menggugah dan membawa perubahan phragmatik umat islam untuk belajar secara terus menerus kepada barat, sehingga ketertinggalan yang selama ini dirasakan akan bisa terminimalisir.
PEMBAHASAN
 A. Sejarah Pendidikann Islam
Periode modern atau penbaharuan dalam sejarah islam beermula dari tahun 1800M dan berlangsung sampai sekarang,periode ini meruoakan zaman kebangkitan islam setelah mengalami kemundurann. Berbagai usaha pemnaharuan telah digggerakkan baik dalam bidang, pendidikan, dan kebudayaan.
Mulanya sebagai mana yang telah disebutkan ketika tiga kerajaan besar islam mengalami kemundurn di abad 18, eropa barat mengalami kemajuan dengan pesat. Kekuatan islam terakhir yang masih disegani pleh lawan(eropa) tinggal kerajaan turki usmani.Tapi sejak kekalahan dalam pertempuran di wina itu kerajaann usmani juga menyadari atas kemundurannya dan kemajuan barat. Usaha-usaha pembaharuan mulai dilaksanakan dengan mengirim duta-duta kenegara –negara eropa terutama prancis untuk mempelajari suasana kemajuan lebih dekat tapi rupanya tantangan dari pihak ulama dan golongan tentara yang sudah ada sebelumnya yaitu pasukan yenissari terlalu kuat sehinggga usaha pembaharuan teersebut tidak dapat berkembang.
Usaha penbaharuan turki usmani baru mengalami kemajuan setelah tentara yenissari dibubarkan oleh Sultan mahmud II(1807-1899M) pada tahun 1839 M. Pendidikan diperbaharui oleh beliau dengan mendirikan sekolah-sekolah model barat seperti sekolah satra, militer, teknik kedokteran dan sebagainya.Sehingga terbentuk turki modern, akan tetapi meski mendatangkan kemajuan hasil gerakan pembaharuan tidakk dapat menghentikan barat kedunia islamm diabad ke-19.Gerakan pembaharuan justru malah mengancam kekuasaan para sultan yang absolute sehingga lahir gerakan tanzimat untuk menangani program- programnya yang dipimpin oleh ali pasya(1815-1871M)dan fuad pasya (1815-1869M), gerakan turki muda, dan partai persatuan dan kemajuan dengan gagasan bahwa teknologi modern yang bermanfaat dapat diperkenalkan dalam suatau masyarakat sambil tetap bisa memelihara tradisis masyarakat yang bersangkutan ini adalah pendirian mayoritas orang-orang tanzimat. Tetapi bagi usmani- nsmani muda seperti ziya pasya dan nanik kemal ada modernisasi dengan tetap mempertahankan intergritas bangsa.
Pada paruh abad kedua yaitu abad ke-19, lima orang modernis muslim terkemuka muncul yitu sayid ahmad khan di India(1817-1898M), Jmaludin Al-Afgani(1838-1897M), dan sayd Amir Ali dari India, Nanik Kemal dan syeh Muhammad Abduh dari Turki.
Nmun ketika terjadi Perang Dunia Itahu 1915M turki usmani berada dipihak yang lkalah dann kekhaliahan dihapuskan. Sejak itu seakan-akan tidak ada lagi kerajaan islam yang betul- betul merdeka.
Pembaharuan pendidikan didunia Islam dimulai dikerajaan Turki Usmani. Faktor yang melatar belakangi gerakan pembaharuan bermula dari kekalahan-kekalahan kerajaan Usmani dalam peperangan dengan Eropa.

Adapun tokoh yang mencoba melakukan upaya tersebut ialah :
  • Sultan Ahmad III. Adanya kekalahan yang dialami kerajaan Turki Usmani menyebabkan Sultan Ahmad III prihatin dan melakukan intropeksi, dengan melakukan pengiriman duta ke Eropa untuk mengamati perkembangan barat. Dengan mendirikan sekolah teknik militer, mendirikan percetakan untuk mempermudah Access buku pengetahuan. Upaya ini dilakukan sampai beliau wafat dan kemudian digantikan oleh Sultan Mahmud II.
  • Sultan Mahmud II. Sultan Mahmud II merupakan kelanjutan dari Sultan Ahmad III. Pembaharuan yang dilakukan dengan memperbaiki system pendidikan madrasah dengan memasukkan ilmu pengetahuan umum. Kemudian mendirikan model disekolah barat
B. Sekilas Tentang Kerajaan Turki Utsmani
Pendiri bangsa ini adalah Bangsa Turki dan kabilah Oghuz yang mendiami daerah Mongol dan daerah utara negeri Cina dalam masa waktu sekitar tiga abad, mereka pindah ke-TurkistanPersia dan Irak. Mereka masuk Islam sekitar abad ke 9 atau ke 10 di bawah pimpinan Ortoghol. Mereka mengabdikan diri kepada Sultan Alauddin, Sultan Seljuk yang kebetulan berperang melawan Bizantium. Berkat bantuan mereka, Sultan Alauddin memperoleh kemenangan. atas jasa baik mereka itu, Alaiudin menghadiahkan sebidang tanah di Asia kecil yang berbatasan dengan Bizantium. Sejak itu mereka terus membina wilayah barunya dan memilih kota Syukut sebagai Ibu kota. kemudian
Orthogol meninggal dunia tahun 1289 M. Kepemimpinan dilanjutkan oleh putranya Utsman.Orthogol inilah yang dianggap sebagai pendiri kerajaan Utsmani. Putra
Sebelum meninggal, Utsman menunjuk (untuk menggantikan posisinya) yang lebih muda dari pada kedua anaknya, Orkhan yang berusia 42 tahun, yang lebih dididik seorang prajurit dibawah pengawasan ayahnya, dan telah menunjukan kemampuannya didalam banyak peperangan, terutama didalam penaklukan Brusa.
Kerajaan Utsmani sangat gencar melakukan ekspansi guna meluaskan kekuasaannya, sehingga pada masa Orkhan sebagian dari wilayah Eropa telah ditundukan. Kerajaan ini telah mencapai gemilang bermula sejak awal abad ke 16 sewaktu Salim mengalahkan kekuatan Syafawi dan meluaskan wilayah keselatan sampai Mesir dan Hijaz. Kawasan ini memiliki arti penting dalam kehidupan keagamaan umat islam secara umum.
Wilayah kekuasaan Utsmani sejak abad ke 16 sangatlah luas, membentang dari BudepestYaman, dibagian selatan dan dari Basrah dibagian timur hingga ke Aljajair dibagian barat itu, dibagi dalam beberapa provinsi yamg masing-masing dipimpin oleh seorang gubernur atau pasha. dibagian Utara sampai ke
Sampai abad ke 17, Turki Utsmani menikmati masa keemasan. Kekuatan militer Utsmani yang sangat tangguh menunjukan stabilitas kekuasaan. Kejayaan Utsmani mulai kelihatan pudar setelah sultan sulaiman meninggal dunia, yang mengakibatkan terjadinya perebutan kekuasaan antara putra-putranya.
Pada awal abad ke 18, Turki Utsmani berusaha mengembalikan kejayaan dengan melakukan reform yang sangat gencar. Bahkan Sultan Salim III (w. 1807) membuka sejumlah kedutaan Utsmani di Eropa. Kemudian Mahmud II (w. 1839) memperkenalkan berbagai lembaga pembaharuan yang banyak diilhami dari Barat, termasuk pendidikan, militer, ekonomi dan hukum. Priode ini kemudian dikenal dalam sejarah sebagai priode “Reorganisasi”. Berbagai usaha pembaharuan terus dilakukan oleh orang-orang Turki, baik dari kalangan ulama, kaum muda, cendikiawan maupun birokrat hingga abad ke 20.
Kerajaan Utsmani yang menjadi simbol Islam akhirnya hilang dari peredaran dunia dengan dihapusnya gelar khalifah tersebut. Dibawah kekuasaan Musthafalah pengaruh kekuasaan Sultan berakhir ditahun 1922, dan segera setelah itu khalifah sebagai institusi agamapun dihapus sehingga Musthafa sebagai pemimpin besar menjadi presiden pertama dari republik Turki baru. Dengan demikian berakhirlah kehidupan panjang dan seluruh kebesaran seluruh pemeintahan baru.[1]
C. Pendidikan Pada Masa Turki Utsmani
Setelah mesir jatuh dibawah kekuasaan Utsmaniyah Turki, lalu Sultan Salim memerintahkan, supaya kitab-kitab diperpustakaan dan barang-barang yang berharga di Mesir dipindahkan ke Istanbul. Anak-anak Sultan Mamluk, Ulama-Ulama, Pembesar-Pembesar yang berpengaruh di Mesir, semuanya dibuang ke Istambul, setelah mengundurkan diri sebagai khalifah dan menyerahkan pangkat khalifah itu kepada Sultan Turki.
Dengan demikian Sultan Turki memegang dua kekuasaan: kekuasaan sebagai Sultan dalam urusan duniawi dan kekuasaan sebagai Khalifah dalam urusan agama.Dengan berpindahnya ulama-ulama dan kitab-kitab perpustakaan dari Mesir ke Istanbul, maka Mesir menjadi mundur dalam ilmu pengetahuan dan pusat pendidikan berpindah ke Istanbul, tempat kedudukan Sultan dan Khalifah.dan Istambullah yang menjadi pusat pendidikan dan kebudayaan saat itu.
Selain itu Sultan Salim mengumpulkan kepala-kepala perusahaan yang termashur di Mesir berjumlah kurang lebih 1000 orang banyaknya. Semua mereka dipindahkan ke Istambul,Mesir terpaksa ditutup. Itulah salah satu sebab mundurnya perusahaan di Mesir pada masa Utsmaniyah Turki. sehingga 50 perusahaan di
Setelah Sultan Salim wafat, lalu digantikan oleh anaknya Sultan Sulaiman Al-Qanuni (926-974 H. = 1520-1566 M). Pada masa Sultan Sulaiman itu kerajaan Utsmaniyah sampai kepuncak kebesaran dan kemajuan yang gilang gemilang dalam sejarahnya. Laut putih tengah, laut hitam, dan laut merah semua dalam kekuasaannya. Luas negaranya dari Makkah ke Budapes dan dari Baghdad ke Aljajair. Tetapi sesudah wafat Sultan Sulaiman kerajaan Utsmaniyah mulai mundur sedikit demi sedikit.
Pada masa Utsmaniyah Tuki pendidikan dan pengajaran mengalami kemunduran, terutama diwilayah-wilayah, seprti Mesir, Baghdad dan lain-lain. Yang mula-mula mendirikan madrasah pada masa Utsmaniyah Tuki ialah Sultan Orkhan (wafat tahun 761 H. = 1359 M.). kemudian diikuti oleh Sultan-Sultan keluarga Utsmaniyah dengan mendirikan madrasah-madrasah, yang didirikan oleh Sultan Sulaiman Al-Qanuni. Sultan-sultan pada masa Utsmaniyah banyak mendirikan masjid-masjid dan madrasah-madrasah terutama di Istambul dan Mesir. Tetapi tingkat pendidikan itu tidak mengalami perbaikan dan kemajuan sedikitpun. Pada masa itu banyak juga perpustakaan yang berisi kitab-kitab yang tidak sedikit bilangannya. Tiap-tiap orang bebas membaca dan mempelajari isi kitab itu. Bahkan banyak pula ulama, guru-gru, ahli sejarah dan ahli syair pada masa itu. Tetapi mereka-mereka itu hanya mempelajari kaidah-kaidah ilmu-ilmu Agama dan Bahasa Arab, serta sedikit ilmu berhitung utuk membagi harta warisan dan ilmu miqat untuk mengetahui waktu sembahyang. Mereka tidak terpengaruh oleh pergerakan ilmiyah di Eropa dan tidak mau pula mengikuti jejak zaman kemajuan Islam pada masa Harun Ar-Rasyid dan masa Al-Makmun, yaitu masa keemasan dalam sejarah Islam. Demikianlah keadaan pendidikan dan pengajaran pada masa Utsmaniyah Turki, sampai jatuhnya sultan /khalifah yang terakhir tahun 1924 M.

Sistem pengajaran yang dikebangkan pada Turki Utsmani adalah menghafal matan-matan meskipun murid-murid tidak mengerti maksudnya, seperti menghafal Matan Al-Jurmiyah, Matan Taqrib, Matan Al-Fiyah, Matan Sultan, dan lain-lain. Murid-murid setelah menghafal matan-matan itu barulah mempelajari syarahnya. Karena pelajaran itu bertambah berat dan bertambah sulit untuk dihafalkannya. Sistem pengajaran diwilayah ini masih digunakan sampai sekarang. Pada masa pergerakan yang terakhir, masa pembaharuan pendidikan Islam di Mesir dan Syiria (Tahun 1805 M) telah mulai diadakan perubahan-perubahan di sekolah-sekolah (Madrasah) sedangkan di Masjid masih mengikuti sistem yang lama
Badri Yatim memberikan gambaran tentang kondisi ilmu pengetahuan pada masa Turki Utsmani sebagai berikut:
“Sebagai bangsa yang berdarah militer, Turki Utsmani lebih banyak mefokuskan kegiatan mereka dalam bidang kemiliteran, sedangkan dalam bidang ilmu pengetahuan mereka kelihatan tidak begitu menonjol. Karna itulah dalam khazanah Intelektual Islam kita kita tidak menemukan ilmuan terkemuka dari Turki Usmani. Namun demikian mereka banyak berkiprah dalam pengembangan seni arstektur Islam berupa bangunan-bangunan masjid yang indah, seperti Masjid Al-Muhammmadi, atau Masjid Jami Sultan Muhammad Al-Fatih, Masjid Agung Sulaiman Dan Masjid Abi Ayyub Al-Anshari. Masjid-masjid tersebut dihiasi pula dengan kaligrafi yag indah. Salah satu masjid yang terkenal dengan keindahan kaligrafinya adalah masjid asalnya gereja Aya Sofia. Hiasan kaligrafi itu dijadikan penutup gambar-gambar kristiani yang ada sebelumnya.”[4]
Meskipun pada masa Turki Utsmani pendidikan Islam kurang mendapat perhatian yang serius dan juga terhambat kemajuannya, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa tiap-tiap masa pasti akan memunculkan tokoh-tokoh atau ulama-ulama kenamaan. Walaupun jumlah ulama pada masa itu tidak sebanyak pada masa Abbasiyah yang merupakan puncak keemasan Islam.[5]


D Sistem Pengajaran di Turki
Sistem pengajaran pada masa Turki seperti yang telah dijelaskan di atas yaitu dengan cara menghafal matan-matan, seperti menghafal Matan Ajrumiyah, Matan Taqrib, Matan Alfiyah, Matan Sullan dan lain-lain.
Adapun tingkat-tingkt pengajaran di Turki adalah sebagai berikut:
  1. Tingkat Rendah (S.R.) 5 tahun
  2. Tingkat Menengah (S.M.P.) 3 tahun
  3. Tingkat Menengah Atas (S.M.A.) 3 tahun
  4. Tingkat tinggi (Universitas) 4 tahun
Dikelas IV dan V S.R. diajarkan ilmu Agama jika mendapatkan izin dari orang tua murid. Begitu juga diajarkan agama dikelas III Sekolah Menengah (S.M.P.) jika diminta oleh orang tua murid.
Selain itu ada juga sekolah Imam Chatib (sekolah agama) 7 tahun, 4 tahun pada tingkat menengah pertama dan tiga tahun pada tingkat menengah atas. Murid-murid yang diterima masuk sekolah imam chatib itu ialah murid-murid tamatan S.R 5 tahun. Untuk melanjutkan dari sekolah Imam Chatib didirikan Institut Islam di Istambul pada tahun 1959, dan pengajarannya berlangsung selama 4 tahun.
Dasar-dasar pengajarannya adalah sebagai berikut:
  1. Tafsir
  2. Hadis
  3. Bahasa Arab
  4. Bahasa Turki
  5. Filsafat
  6. Sejarah Kebudayaan Islam
  7. Ilmu Bumi
E. Ulama-ulama yang Termashur Pada Masa Utsmaniyah Turki
Ulama-ulama yang termashur pada masa Utsmaniyah Turki diantaranya yaitu:
  1. Syeikh Hasan Ali Ahmad As-Syafi’I yang dimasyhurkan dengan Al-Madabighy,Jam’ul Jawami dan syarah Ajrumiyah (wafat tahun 1170 H. = 1756M.) pengarang hasiyah
  2. Ibnu Hajar Al-Haitsami (wafat tahun 975H. = 1567M.) pengarang Tuhfah.
  3. Syamsuddin Ramali (wafat tahun 1004H. = 1959H.) pengarang Nihayah.
  4. Muhammad bin Abdur Razak, Murtadla Al-Husainy Az-Zubaidy, pengarang syarah Al-Qamus, bernama Tajul Urus (wafat tahun 1205H. = 1790M.)
  5. Abdur Rahman Al-Jabarity (wafat tahun 1240H. = 1825M.), pengarang kitab tarikh mesir, bernama Ajaibul-Atsar Fit-Tarajim Wal-Akhbar.
  6. Syekh Hasan Al-Kafrawy As-Syafi’I Al-azhary (wafat tahun 1202H. = 1787M.).pengarang kitab nahwu Syarah Ajrumiyah, barnama Kafrawy.
  7. Syeikh Sulaiman bin Muhamad bin Umar Al-Bijirmy As-Syafi’i (wafat tahun 1212H. = 1806M.), pengarang syarah-syarah dan hasyiah-hasyiah.
  8. Syeikh Hasan Al-Attar (wafat tahun 1250H. = 1834M.), ahli ilmu pasti dan ilmu kedokteran
  9. Syeikh Muhammad bin Ahmad bin Arfah Ad-Dusuqy Al-Maliki (wafat tahun 1230H. = 1814M.) ahli filsafat dan Imu falak serta ahli ilmu ukur.[8]
  10. Nuruddin Ali Al-Buhairi (wafat tahun 944H. = 1537M.)
  11. Abdurrahman Al-Manawy (wafat tahun 950 H. = 1543M.)
  12. Syahabuddin Al-Quliyuby.
  13. Abdul-Baqybin Yusuf Az-Zarqany Al-Maliki(1099H. = 1687M.)
  14. Syeikh Abdulah Al-Syarqawy (Syeikh Al-Azhar) (wafat tahun 1227H. = 1812M.)
  15. Syekh Musthafa bin Ahmad As-Shawy (wafat tahun 1216H. = 1801H.)
  16. Syeikh Musthafa Ad-Damanhury As-Syafi’I (wafat tahun 1216H. = 1801H.).[9]


F. Lahirnya Sekolah-Sekolah (Madrasah-Madrasah) Pada Masa Pengaruh/Kekuasaan Turki
Pada permulaan masa Abbasiyah, bangsa Persia sangat berpengaruhdalam Negara Islam, sehingga kebudayaan Islam pun dipengaruhinya. Bahkan sistm pemerintahan Persia sebagiannya ada juga diambil oper oleh pemerintahan Islam.
Setelah hilang pengaruh Persia,lahirlah pengaruh turki. Pada masaitu berdirialah Madrasah-Madrasah (Sekolah-Sekolah) yang tidak sedikit bilagannya diseluruh negara Islam, yang didirikan oleh pemerintah sendiri.
Diantara sebaba-sebab banyaknya berdiri madrasah pada saat itu adalah sebagai berikut:
  1. Untuk mengambil hati rakyat
  2. Untukmengharapkan pahala dan ampunan dari Tuhan.
  3. Untuk memelihara kehidupan anaknya.
  4. Untuk memperkuat aliran keagamaan bagi sultan atau pembesar.[10]
G. Perpustakaan Pada Masa Utsmaniyah Turki
Perpustakaan pada masa kemajuan Islam tidak terhitung banyaknya diseluruh Negara Islam, baik perpustakaan umum maupun perpustakaan khusus. Hampir diseluruh masjid dan madrasah-madrasah ada perpustakaan yang berisi bermacam-macam ilmu, terutama ilmu-ilmu Agama dan bahasa Arab.
Pada masa Utsmaniyah Turki, masa kemunduran pendidikan dan pengajaran Islam, perpustakaan sangat berkurang, hanya terdapat di Istambul dan sedikit di Mesir, Damsyik, Halab, dan Qudus. Jumlah perpustakaan pada masa itu kurang lebih 26 buah, 22 buah di Istambul dan 4 buah diluarnya. Jumlah kitab dalam perpustakaan itu kurang lebih 30.000 kitab.


NO
NAMA PERPUSTAKAAN DI ISTAMBUL
Banyak Jilidnya
1
Maktabah Sultan Muhammad Tsani
1.537
2
Maktabah Sultan Sulaiman
803
3
Maktabah Qalij Ali Basya
752
4
Maktabah Hafiz Ahmad Basya
412
5
Maktabah Kiyuberily Ughlu
1448
6
Maktabah Syahid Ali Basya
2.906
7
Maktabah Ibrahim Basya
831
8
Maktabah Walidah Sultan
732
9
Maktabah Basyir agha
552
10
Maktabah Athif effendi
1.336
11
Maktabah Aya shofia
1.445
12
Maktabah Seral Ghalthah
556
13
Maktabah Usman Tsalits
2,421
14
Maktabah Muhammad Raghib Basya
1,077
15
Maktabah La’lahli Daftar I
890
16
Maktabah La’lahli Daftar II
1.947
17
Maktabah Serai Hamayun
916
18
Maktabah Waliyuddin Efendi
1.769
19
Maktabah Asyrir Efendi
1.877
20
Maktabah Damad Ladah M. Murad Efendi
1.109
21
Maktabah Abdul Hamid
1.383
22
Maktabah Halat Efendi
656

Jumlah kitab-kitab di Istambul
24.445



NO
NAMA PERPUSTAKAAN DILUAR ISTAMBUL
Banyak Jilidnya
1
Maktabah Al-azhar di Kairo
1.099
2
Maktabah Abdullah Basya Al-Azhm di Damsyik
422
3
Maktabah Madrasah Ahmadiyah di Halab
269
4
Maktabah Qudus
609

Jumlah semua kitab-kitab
29.844[11]

PENUTUP
Usaha penbaharuan turki usmani baru mengalami kemajuan setelah tentara yenissari dibubarkan oleh Sultan mahmud II(1807-1899M) pada tahun 1839 M. Pendidikan diperbaharui oleh beliau dengan mendirikan sekolah-sekolah model barat seperti sekolah satra, militer, teknik kedokteran dan sebagainya.Sehingga terbentuk turki modern, akan tetapi meski mendatangkan kemajuan hasil gerakan pembaharuan tidakk dapat menghentikan barat kedunia islamm diabad ke-19.Gerakan pembaharuan justru malah mengancam kekuasaan para sultan yang absolute sehingga lahir gerakan tanzimat untuk menangani program- programnya yang dipimpin oleh ali pasya(1815-1871M)dan fuad pasya (1815-1869M), gerakan turki muda, dan partai persatuan dan kemajuan dengan gagasan bahwa teknologi modern yang bermanfaat dapat diperkenalkan dalam suatau masyarakat sambil tetap bisa memelihara tradisis masyarakat yang bersangkutan ini adalah pendirian mayoritas orang-orang tanzimat. Tetapi bagi usmani- nsmani muda seperti ziya pasya dan nanik kemal ada modernisasi dengan tetap mempertahankan intergritas bangsa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MATERI AQIDAH AKHLAK KELAS 1 DINIYYAH

homonim, homofon, homograf, polisemi, peyorasi, ameliorasi, sinestesia

sistem pendidikan dimesir