sosiologi pendidikan





SOSIOLOGI PENDIDIKAN
Makalah ini didususn guna memenuhi tugas mata kuliah sosiologi pendidikan
Dosen pengampu: Suyadi M.pd.i



Disusun oleh
Ummu umaroh
Selamet supriadi
Dewi meriliani
Manhiatun ni’mah


JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALI JAGA
YOGYAKARTA
2011


PENDAHULUAN
Pendidikan bukan hanya sekedar untuk mencari pengetahuan dan ilmu akan tetapi dalam sebuah proses pendidikan akan melatih manusi atau individu berinteraksi dengan individu lain, lingkungan sosial baik itu dari dalam lingkungan pendidikan ataupun dari luar lingkungan pendidikan.setiap individu itu mempunyai karakteristik yang berbeda-beda baik itu dari sifat, pembawaan, kebudayaan, agama, suku dan masih banyak lagi perbedaan yang dimiliki oleh setiap individu hal ini yang akan mempengaruhi tingkah lakunya.
Individu itu akan sangat terpengaruh dengan latar belakang llingkungan yang ada di sekolah yang setiap masing-masing komponen memiliki perbedaan. Mislanya kepribadiaan guru, kepala sekolah dan individu lainnya.sekolah sndiri di pengarhi oleh berbagai daya-daya sosial. Sekolah tidak bisa melepaskan dari dari kebudayaan lokal maupun nasional contohnya dalam setiap sekolah baik itu yang negeri ataupun yang swasta akan memasukan kurikulum mata pelajaran muatan  lokal yang digunakan sebagai idenitas dan kebudayaan yang ada pada sekolah tersebut.
Pendidikan sendiri dapat dipandang sebagai sosialisasi yang terjadi pada interaksi sosial. Maka sewajarnya seoarang pendidik harus berusaha menganalisis lapanngan pendidikan dari segi sosiologi, mengenai hubungan antar manusiaw dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat dan sistem-sistem sosialnya. Selain itu juga guru  harus mempelajari bagaiamana makhluk sosial  sebagai anggota adri berbagai macam lingkungan sosial.










PEMBAHASAN
SOSIOLOGI PENDIDIKAN
            Sosiologi Pendidikan adalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui” cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk memperoleh perkembangan kepribadian individu yang lebih baik.
Dalam pengetian diatas, yang menjelaskan tentang arti sosiologi pendidikan menerangkan bahwa sosiologi pendidikan adalah suatu proses untuk memperoleh perkembangan kepribadian peserta didik agar menjadi individu yang lebih baik. Adapun definisi lain tentang sosiologi pendidikan sangat banyak, sehingga para ahli sosiologi pun tidak mudah untuk medefinisikannya, dan para ahli pendidikan serta ahli sosiologi mengupayakan dan mengusahakan untuk memberikan definisi sosiologi pendidikan, namun definisi-definisi itu kebnyakan tidak terpakai oleh orang lapangan. Kesikaran untuk memperoleh definisi yang bagus dan mantap tentang sosiologi pendidikan antara lain: Disebabkan oleh,
1.      Sukarnya membatasi bidang studi di antara bidang pendidikan dan bidang sosiologi
2.      Kurangnya penelitian dalam bidang ini, dan
3.      Belum nyatanya sumbangannya kepada pendidikan umumnya dan pendidikan guru khususnya.












TUJUAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
            Ada beberapa konsep tentang tujuan sosiologi pendidikan antara lain adalah:
1.      Sosilogi pendidikan sebagai analisis proses sosialisasi
Diantara para ahli sosiologi pendidikan ada yang beranggapan bahwa seluruh proses sosiologi anak-anak merupakan pusat perhatian bidang studi ini. Mereka ini mengutamakan proses bagaimana kelompok-kelompok sosial mempengaruhi perlakuan individu, Farncis Brown antara lain mengemukakan bahwa “ Sosiologi pendidikan memperhatikan pengaruh keseluruhan lingkungan budaya sebagai tempat dan cara individu memperoleh dan mengorganisasi pengalamannya.
2.      Sosiologi pendidikan sebagai anlisi kedudukan pendidikan dalam masyarakat
L.A Cook megutamakan fungsi lembaga pendidikan dalam masyarakat dan menganalisis hubungan sosial antara sekolah dengan berbagai asfek masyarakat. Penganut konsep ini misalnya menyelidiki hubungan antara masyarakat ped esaan atau lingkungan tertentu dikota dengan di sekolah rendah dan menengah. Dalam lingkunagn masyarkat tertentu, seperti misalnya Warner Hollingshead dan Stendler. Dalam penelitian itu di tekankan analisis masyarakat dalam hubungannya yang khusus dengan fungsi pendidikan.
3. Sosialisasi pendidikan sebagai analisis interaksi sosial di sekolah dan antara sekolah dengan masyarakat.
Disini diusahakan menganalisis pola-pola interaksindan peranan sosial dalam masyarakat sekolah dan hubungan orang-orang didalam sekolah dengan kelompok-kelompok di luar sekolah. Usaha W.Waller adalah percobaan pertama untuk meganalisis peranan guru baik dalam hubungannya dengan murid maupun dengan masyarakat tempat sekolah itu berbeda.
Dengan pendirian ini ada yang menyelidiki hubungan dan partisipasi guru dalam kegiatan masyarakat. Demikian pula ada penelitian yang menganalisis peranan sosial tenaga pengajar di Perguruan Tinggi, juga tentang kepemimpinan, struktur kelompok atau clique. Studi serupa ini menambah pengertian kita tentang kelompok-kelompok sosial didalam sekolah.

4.    Sosiologi pendidikan sebagai alat kemajuan dan perkembangan sosial.
            Pada mulanya akhli pendidikan sosial memandang pendidikan sosial sebagai bidang studi yang memberi dasar bagi kemajuan sosial dan pemecahan masalah-masalah sosial. Pendidikan dianggap sebagai badan yang sanggup memperbaiki masyarakat. Pendidikan merupakan alat untuk mencapai kemajuan sosial. Sekolah dapat dijadikan alat kontrol sosial yang membawa kebudayaan ke puncak yang setinggi-tingginya.
5.      Sosiologi pendidikan sebagai dasar untuk menetukan tujuan pendidikan
            Sejumlah ahli memandang sosiologi pendidikan sebagai allat untuk menganalisis tujuan pendidikan secara obyektif. Mereka mencoba mencapai suatu filsafat pendidikan berdasarkan analisis masyarakat dan kebutuhan manusia.
6.      Sosiologi pendidikan sebagai sosiologi terapan
            Sejumlah ahli merumuskan sosiologi pendidikan sebagai aplikasi sosiologi terhadap masalah-masalah pendidikan, misalnya mengenai kurikulum. Sosiologi pendidikan dianggap bukan ilmu murni akan tetapi selalu sebagai ilmu yang diterapkan untuk mengendalikan pendidikan.
7.      Sosiologi pendidikan sebagai latihan bagi petugas pendidikan.
Menurut F.C Robbins dan Brown dengan sosiologi pendidikan dimaksud ilmu yang membicarakan dan menjelaskan hubungan-hubungan sosial yang mempengaruhi individu untuk mendapatkan serta mengorganisasi pengalamannya. Sosiologi pendidikan mempelajari kelakuan sosial serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya.








PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT
Pendidikan dan Lingkungan Sosial
            Pendidikan berkenaan dengan perkembangan dan perubahan kelakuan anak didik. Pendidikan bertalian dengan transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan dan aspek-aspek kelakuan lainnya kepada genarasi muda. Pendidikan adalah proses mengajar dan belajar pola-pola kelakuan manusia menurut apa yang diharapkan oleh masyarakat.
            Kelakuan manusia pada hakikatnya hampir seluruhnya bersifat sosial, yakni dipelajari dalam interaksi dengan manusia lainnya. Hampir segala sesuatu yang kita pelajari berhubungan dengan orang lain dirumah, sekolah, tempat permainan, pekerjaandan sebagainya. Bahan pelajaran atau isi pendidikan ditentukan oleh kelompok atau masyarakat seseorang.
            Demikian pula kelompok atau masyarakat menjamin kelangsungan hidupnya melalui pendidikan. Agar masyarakat itu dapat melanjutkan eksistensinya, maka kepada anggota mudanya harus diteruskan nilai-nilai, pengetahuan, ketrampilan dan bentuk kelakuan lainnya yang diharapkan dan dimiliki setiap anggota. Tiap masyarakat meneruskan kebudayaannya dengan beberapa perubahan kepada generasi muda melalui pendidikan, melalui interaksi sosial. Dengan demikian pendidikan dapat diartikan sebagai sosialisasi[1]










KONTRIBUSI SOSIOLOGI PENDIDIKAN
Kelakuan manusia pada hakikatnya hampir seluruhnya bersifat sosial, yakni dipelajari dalam interaksi dengan manusia lainnya hampir segala sesuatau yang kita pelajari merupakan hasil hubngan kita dengan orang lain dirumah, sekolah, tempat beramain, dan pekerjaan. Awal dari pendidikan dimulai dengan interaksi pertama individu dengan anggota masyarakat.
Setiap bangsa dan individu pada umumnya membutuhkan pendidikan, pendidikan ini makasudnya pendidikan formal karena pendidikan ini akan membantu individu meraih apa yang diinginkannya. Fungsi utama dari pendidikan adalah pengetahuan intelektual akan tetapi pendidikan formal tidak diharapkan menanggung tansmisi keseluruhan budaya bangsa. Masyarakat masih akan tetap memegang fungsi yang pentin dalam pendidikan transmisi kebudayaan.pendidikan dan norma-norma, sikap adat istiadat, ketrampilan sosial dapat diperoleh dalam keluaraga masing-masing individu. Proses ini diperoleh anak terutama berkat pengalamannya dalam pergaulan dengan anggota keluarga. Teman-teman sepermainan dan kelompok primer lainnya. Dan fungsi pendidikan hanya mengembangkannya saja.
 Pendidikan disekolah memegang peranan penting dalam sosial anak yaitu:
a)      Tranmisi kebudayaan, termasuk norma-norma, nilai-nilai termasuk informasi melalui pengajaran secara langsung misalnya tentang falasfah negara, sifat-sifat ngara yang baik, struktur pmerintahan, sejarah bangsa dan sebagainya.
b)      Mengadakan kumpulan-kumpulan sosial seperti perkumpulan sekolah, pramuka, kelompok dan olah raga yang memberi kesempatan kepada anak-anak untuk mempelajari dan mempraktekan berbagai kerampilan sosial.
c)      Memperkemalkan anak dengan tokoh-tokoh yang dapat dijadikan anak segai model yang dapat ditiru kelakuannya dalam hal ini guru dan pemimpin sekolah memegang peranan yang penting.
d)     Menggunakan tindaka positif dan negatif untuk mengaharuskan murid mengikuti kelakuan yang layak dalam bimbingan sosial.yang termasuk tindakan positif adalah memberikan pujian,dan hadiah. Dan yang negaif hukuman dan celan serta sebaginya.[2]





[1] Prof. DR.S.Nasution, MA. Sosiologi Pendidikan,Bumi Aksara, (Jakarta.1995).hal.1
[2] [2] Prof. DR.S.Nasution, MA. Hal 18

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MATERI AQIDAH AKHLAK KELAS 1 DINIYYAH

homonim, homofon, homograf, polisemi, peyorasi, ameliorasi, sinestesia

sistem pendidikan dimesir